HALONUSA.COM – Beberapa Waktu lalu Bank BRI (Bank Rakyat Indonesia) menyalurkan asuransi kepada 5 orang pedagang yang terdampak kerugian akibat adanya bencana kebakaran yang melanda.
Santunan asuransi ini pun langsung diberikan oleh CEO BRI, Muhammad Suhartiono beberapa hari yang lalu di teras BRI Pasar Raya Padang.
Suhartiono menjelaskan bahwa asuransi kebakaran yang ditawarkan oleh BRI memiliki premi yang sangat terjangkau baik bagi tempat usaha maupun rumah. Sehingga para pedagang bisa mendapatkan asuransi kebakaran dengan membayar premi sebesar Rp40.000 hingga Rp50.000 per tahun, tergantung pada jenis asuransi yang dipilih.
Selain asuransi kebakaran, BRI insurance juga menyediakan berbagai jenis asuransi lainnya, termasuk asuransi kesehatan, kecelakaan, dan kematian, semuanya dengan premi yang sangat terjangkau.
Muhammad Suhartiono menjelaskan lebih lanjut, asuransinya ada dua, yaitu asuransi tempat usaha dan asuransi rumah tinggal. Asuransi tempat usaha memiliki premi sebesar Rp40 ribu, dan maksimal bisa membayar dua polis.
“Sedangkan asuransi rumah tinggal memiliki premi Rp50.000, dan maksimal bisa membayar lima polis,” jelasnya.
Sehingga, jika terjadi risiko seperti kebakaran yang terjadi di pasar Kota Padang, klaim santunan yang diberikan sebesar Rp5 juta per polis untuk asuransi tempat usaha.
Jika memiliki dua polis, maka klaim yang diterima adalah sebesar Rp10 juta. Untuk asuransi rumah tinggal, klaim yang diterima adalah sebesar 20 kali lipat dari premi yang dibayarkan.
“Jadi, jika premi yang dibayarkan adalah Rp50 ribu, klaim yang diterima adalah Rp100 juta. Aspek ini membuat asuransi ini menjadi salah satu yang memiliki premi termurah di pasaran,” ungkapnya.
Para pedagang Pasar Raya yang menjadi korban kebakaran tampak bahagia saat menerima santunan dari BRI. Dengan adanya asuransi yang terjangkau dan memberikan perlindungan yang baik.
“Kita juga berharap para pedagang di Pasar Raya Padang dan masyarakat pada umumnya akan semakin sadar akan pentingnya memiliki asuransi untuk melindungi aset dan kelangsungan hidup mereka dari berbagai risiko tak terduga,” tutupnya. (*)
