Harga TBS Sawit Anjlok di Pasaman Barat, Tak Sebanding dengan Biaya Pupuk dan Obat Tanaman

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr +



HALONUSA.COM – Harga TBS sawit anjlok di Pasaman Barat, tak sebanding dengan biaya pupuk dan obat tanaman.

Petani kelapa sawit di kabupaten Pasaman Barat mengeluhkan anjloknya harga TBS sawit. Pasalnya hasil yang didapat tidak lagi bisa mengimbangi biaya perawatan.

Harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit di Pasaman Barat anjlok sejak dua bulan terakhir. Saat ini TBS sawit petani dihargai pengepul atau peron sekitar Rp1.600 per kg turun sebelumnya yaitu Rp2.000 per kg.

Anjloknya harga TBS sawit saat ini sangat berdampak langsung kepada petani sawit di Pasaman Barat.

Menurut petani, dengan harga saat ini tidak mengimbangi tingginya biaya
perawatan dan mahalnya harga pupuk.

Yul, salah seorang pengepul sawit mengaku, petani sawit sekarang kesulitan karena anjloknya hasil panen. Bukan hanya berdampak kepada penghasilan petani namun juga pekerja.

Yul mengaku, harga pupuk dan racun hama rumput terus naik termasuk biaya panen dan kebutuhan hidup.

Bahkan hasil panen tidak sebanding dengan kebutuhan sehingga banyak lahan sawit tidak terawat.

“Kalau harga dalam seminggu terakhir sangat merosot-rosotnya. Pengepul kecil-kecilan antara Rp1.616, dalam tahun ini tidak pernah mencapai Rp2.000,” katanya dilansir Halonusa.com melalui Official Padang TV News, Rabu, 1 November 2023.

Yul menambahkan, untuk biaya upah tetap tidak bisa diturunkan sedangkan harga pokok baha pokok sekarang melejit.

“Kalau jumlah panen dengan harga segini, kondisi buah trek total. Artinya merugikan petani,” katanya.

Yul berharap, harga TBS bisa kembali
stabil yaitu di atas Rp2.000 per kg karena sebagian besar pekerja menggantungkan hidup di hasil kebun
sawit.

“Mereka berharap pemerintah melakukan pengawasan agar harga TBS petani tidak dipermainkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya. (*)

Share.